Setelah pertandingan kedua, Go Ahead Eagles terbang ke Sumatera, tim mendarat di Bandara Tabing, Padang. Skuad menginap di Mariani International Hotel. Jadwal Go Ahead di Padang adalah melawan PSP Padang pada tanggal 14 Mei. Namun pertama-tama, para pemain mencoba dulu “berlatih” di salah satu dari sekian banyak pantai di Padang.
Di Sumatra banyak penggemar sepakbola tertarik menyaksikan Go Ahead Eagles. Stadion Imam Bonjol yang memiliki kapasitas 25.000 penuh oleh penonton. Setengah jalan babak pertama anak-anak Deventer unggul melalui tendangan keras Jo Körver dari dalam kotak penalti. Setengah jam kemudian, Iriawadi mencetak gol menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada saat turun minum.
Di babak kedua, Go Ahead Eagles menguasai jalannya pertandingan, terutama setelah Jan Groeneweg mencetak gol melalui sundulan 5 menit setelah pertandingan dimulai kembali. Groeneweg kembali mencetak gol, disusul Stef Walbeek membuat skor menjadi 1-4.
Karakteristik pemain Indonesia kembali terlihat di pertandingan kali ini. Jago secara individu namun sangat lemah dalam hal taktikal. Operan dari jarak 20 meter sangat jarang terlihat. Karena itu juga, walaupun pemain Indonesia seharusnya lebih bisa beradaptasi bertanding dalam cuaca panas, pada kenyataannya Go Ahead Eagles terlihat seperti memiliki stamina yang lebih baik.
Sebelas pemain inti Go Ahead Eagles dalam pertandingan ini tidak diketahui. Sepertinya Nico van Zoghel bertugas mengawal gawang. Menurut The Deventer Daily, Kees van Kooten ikut bermain kali ini, tapi lagi-lagi bermasalah dengan cedera lamanya di tengah pertandingan.
(Terimakasih kepada Ali Buschen dan Edwin Klok – Bersambung.)
Film
Dari perjalanan ini Go Ahead Eagles membuat film yang sudah ditayangkan pada awal tahun ini. Pada akhir serial 7 bacaan ini, Yayasan Niet te Kraken akan mempersembahkan sebuah film.